Zen

Translation

<P>A display manager provides a graphical login screen and can be accessed
across the network by an X server running on another system if so
configured.</P><P>The windows that are being displayed would then transmit
their data across the network. If that network is not fully trusted, then the
network traffic can be eavesdropped by an attacker, gaining access not only to
the graphical content of the display, but also to usernames and passwords that
are being used.</P><P>If you do not need <EM>XDMCP</EM> for remote graphical
logins, then disable this option.</P>
594/5660 · 566

Sign in to save the translation.

English Indonesian Actions
<p><b>User ID Limitations:</b>
Set the minimum and maximum possible user ID.</p>
<p><b>Keterbatasan ID Pengguna:</b>
Tetapkan ID pengguna minimum dan maksimum yang mungkin.</p>
<p><b>Group ID Limitations</b>:
Set the minimum and maximum possible group ID.</p>
<p><b>Keterbatasan ID Grup</b>:
Atur ID grup minimum dan maksimum yang mungkin.</p>
<p><big><b>Other Security Settings</b></big></P>
<p>In this dialog, change miscellaneous settings related to local security.</p>
<p><big><b>Pengaturan Keamanan Lainnya</b></big></P>
<p>Dalam dialog ini, ganti aneka pengaturan yang terkait dengan keamanan lokal.</p>
<p><b>File Permissions</b>: Settings for the permissions
of certain system files are set according to the data in /etc/permissions.secure
or /etc/permissions.easy. Which file is used depends on this selection.
Launching SuSEconfig sets these permissions according to /etc/permissions.*.
This fixes files with incorrect permissions, whether this occurred accidentally
or by intruders.</p><p>
With <b>Easy</b>, most of the system files that are only readable by root
in Secure are modified so other users can also read these files.
Using <b>Secure</b>, certain system files, such as /var/log/messages, can only
be viewed by the user root. Some programs can only be launched by root or by
daemons, not by ordinary users.
The most secure setting is <b>Paranoid</B>. With it, you must
decide which users are able to run X applications and setuid programs.</p>
<p><b>Hak Akses Berkas</b>: Pengaturan untuk perizinan berkas sistem
tertentu diatur sesuai dengan data di /etc/permissions.secure atau
/etc/permissions.easy. Berkas mana yang digunakan tergantung dari pilihan ini.
Peluncuran SuSEconfig mengatur izin ini sesuai dengan /etc/permissions.*.
Ini memperbaiki berkas dengan izin yang salah, apakah ini terjadi secara tidak sengaja
atau oleh penyusup</p><p>
Dengan <b>Mudah</b>, sebagian besar berkas sistem yang hanya dapat dibaca oleh root
di Aman dimodifikasi sehingga pengguna lain juga bisa membaca berkas-berkas ini.
Dengan menggunakan <b>Aman</b>, file sistem tertentu, seperti /var/log/messages
hanya dapat dilihat oleh root pengguna. Beberapa program hanya bisa diluncurkan oleh
root atau oleh daemon, bukan oleh pengguna biasa.
Pengaturan yang paling aman adalah <b>Paranoid</B>. Dengan itu, Anda harus
memutuskan pengguna mana yang dapat menjalankan aplikasi X dan program setuid.</p>
<p><b>User Launching updatedb</b>: The program updatedb runs
once a day. It scans your entire file system and creates a database (locatedb)
that stores the location of every file. The database can be searched by the
program "locate". Here, set the user that runs this command: <b>nobody</b>
(few files) or <b>root</b> (all files).</p>
<p><b>Peluncuran Pengguna updatedb</b>: Program updatedb berjalan sekali
sehari. Ini memindai seluruh sistem berkas Anda dan membuat basis data (locatedb)
yang menyimpan lokasi setiap berkas. Basis data dapat dicari dengan program "locate".
Di sini, atur pengguna yang menjalankan perintah ini: <b>nobody</b>
(beberapa berkas) atau <b>root</b> (semua berkas).</p>
<p><b>Current Directory in root's Path</b> On a DOS system,
the system first searches for executable files (programs) in the current
directory then in the current path variable. In contrast, a UNIX-like system
searches for them exclusively via the search path (variable PATH).</p>
<p><b>Direktori Saat ini pada path root</b> Pada sistem DOS,
sistem pertama mencari berkas executable (program) di direktori saat ini
lalu pada variabel path saat ini. Sebaliknya, sistem mirip UNIX mencarinya
secara eksklusif melalui path pencarian (variabel PATH).</p>
<p><b>Current Directory in the Path of Regular Users</b><br> A DOS
system first searches for executable files (programs) in the current directory
then in the current path variable. In contrast, a UNIX-like system searches
for them exclusively via the search path (variable PATH).</p>
<p><b>Direktori Saat Ini di Path Pengguna Reguler</b><br> Sistem DOS
pertama mencari berkas yang dapat dieksekusi (program) di direktori saat ini,
lalu di variabel path saat ini. Sebaliknya, sistem mirip UNIX mencari mereka
secara eksklusif melalui path pencarian (variabel PATH). </p>
<p>Some systems set up a work-around by adding the dot (".") to the
search path, enabling files in the current path to be found and executed.
This is highly dangerous because you may accidentally launch unknown programs in
the current directory instead of the usual systemwide files. As a result,
executing <i>Trojan Horses</i>, which exploit this weakness and invade your system,
is rather easy if you set this option.</p>
<p>Beberapa sistem mengatur pekerjaan-sekitar dengan menambahkan titik (".") ke
path pencarian, memungkinkan berkas di path saat ini dapat ditemukan dan dieksekusi.
Ini sangat berbahaya karena Anda mungkin secara tidak sengaja meluncurkan program yang
tidak dikenal di direktori saat ini, bukan berkas systemwide yang biasa. Akibatnya, mengeksekusi
<i>Kuda Troya</i>, yang mengeksploitasi kelemahan ini dan menyerang sistem Anda, agak mudah
jika Anda menetapkan opsi ini. </p>
<p>"yes": the dot (".") is attached to the end of the search
path of root, making it the last to be searched.</p>
<p>"ya": titik (".") dilekatkan pada ujung path pencarian root,
menjadikannya yang terakhir dicari.</p>
<p>"no": the user root always must launch programs in the
current directory prefixed with a "./". Example: "./configure".</p>
<p>"tidak": root pengguna selalu harus meluncurkan program di
direktori saat ini diawali dengan "./". Contoh: "./configure".</p>
<p><b>Enable Magic SysRq Keys</b><br> If you check this option, you
will have some control over the system even if it crashes (for example, during kernel
debugging). For details, see /usr/src/linux/Documentation/sysrq.txt</p>
<p><b>Aktifkan Tombol Magic SysRq</b><br> Jika Anda memeriksa opsi ini, Anda
akan memiliki kontrol atas sistem ini bahkan jika macet (misalnya saat awakutu kernel).
Untuk detailnya, lihat /usr/src/linux/Documentation/sysrq.txt </p>
<P><B>Security Overview</B><BR>This overview shows the most important security settings.</P>
<P><B>Ikhtisar Keamanan</B><BR>Ikhtisar ini menunjukkan pengaturan keamanan yang paling penting.</P>
<P>To change the current value, click the link associated to the option.</P>
<P>Untuk mengubah nilai saat ini, klik tautan yang terkait dengan pilihan tersebut.</P>
<P> A check mark in the <B>Security Status</B> column means that the current value of the option is secure.</P>
<P> Tanda centang di kolom <B>Status Keamanan</B> berarti nilai opsi saat ini aman.</P>
<P><B>The current value could not be read. The service is probably not installed or the option is missing on the system.</B></P>
<P><B>Nilai saat ini tidak dapat dibaca. Layanan ini mungkin tidak terpasang atau pilihannya hilang pada sistem.</B></P>
<P>A display manager provides a graphical login screen and can be accessed
across the network by an X server running on another system if so
configured.</P><P>The windows that are being displayed would then transmit
their data across the network. If that network is not fully trusted, then the
network traffic can be eavesdropped by an attacker, gaining access not only to
the graphical content of the display, but also to usernames and passwords that
are being used.</P><P>If you do not need <EM>XDMCP</EM> for remote graphical
logins, then disable this option.</P>
<P>Pengelola tampilan menyediakan layar log masuk grafis dan dapat diakses di
seluruh jaringan oleh peladen X yang berjalan pada sistem lain jika dikonfigurasi dengan
benar.</P><P>Jendela yang dipajang kemudian akan mengirimkan data mereka ke seluruh
jaringan. Jika jaringan itu tidak sepenuhnya dipercaya, maka lalu lintas jaringan dapat diperbarui
oleh penyerang, mendapatkan akses tidak hanya ke konten grafis layar, tetapi juga untuk nama
pengguna dan kata kunci yang sedang digunakan.</P> <P> Jika Anda tidak memerlukan <EM>XDMCP</EM>
untuk log masuk grafis jauh, nonaktifkan opsi ini.</P>
<P>Malfunctions in a system are usually detected by anomalies in its behaviour. Syslog messages about events that reoccur on a regular basis are important to find causes of problems. And the absence of a single record can tell more than the absence of all log records.</P><P>Therefore, syslog messages of system events are only useful if they are present.</P>
<P>Malfungsi dalam sistem biasanya terdeteksi oleh anomali dalam perilakunya. Pesan syslog tentang kejadian yang berulang secara berkala penting untuk menemukan penyebab masalah. Dan tidak adanya satu record pun bisa diceritakan lebih banyak daripada tidak adanya semua catatan log.</P><P>Oleh karena itu, pesan syslog dari kejadian sistem hanya berguna jika ada.</P>
<P>Chroot execution environments restrict a process to only access files that it needs by placing them in a separate subdirectory and running the process with a changed root (chroot) set to that directory.</P>
<P>Lingkungan eksekusi chroot membatasi proses untuk hanya mengakses berkas yang dibutuhkannya dengan menempatkannya di subdirektori terpisah dan menjalankan proses dengan root yang telah diubah (chroot) yang diset ke direktori tersebut.</P>
<P>The DHCP client daemon should run as the user <EM>dhcpd</EM> to minimize a possible threat if the service is found vulnerable to a weakness in its program code.</P><P>Note that dhcpd must never run as <EM>root</EM> or with the <EM>CAP_SYS_CHROOT</EM> capability for the chroot execution confinement to be effective.</P>
<P>Daemon klien DHCP harus dijalankan sebagai pengguna <EM>dhcpd</EM> untuk meminimalkan kemungkinan ancaman jika layanan ditemukan rentan terhadap kelemahan dalam kode programnya.</P><P>Perhatikan bahwa dhcpd harus tidak pernah menjalankan <EM>root</EM> atau dengan kemampuan <EM>CAP_SYS_CHROOT</EM> agar pengurungan eksekusi chroot menjadi efektif.</P>
<P>Administrators should never log on as <EM>root</EM> into an X Window session to minimize the usage of the root privileges.</P><P>This option does not help against careless administrators, but shall prevent attackers to be able to log on as <EM>root</EM> via the display manager if they guess or otherwise acquire the password.</P>
<P>Administrator tidak boleh log masuk sebagai <EM>root</EM> ke dalam sesi jendela X untuk meminimalkan penggunaan hak istimewa root.</P><P>Pilihan ini tidak membantu administrator yang ceroboh, namun harus mencegah penyerang untuk dapat masuk sebagai <EM>root</EM> melalui pengelola tampilan jika mereka menebak atau mendapatkan kata sandinya.</P>
<P>X Window clients, e.g. programs that open a window on your display, connect
to the X server that runs on the physical machine. Programs can also run on a
different system and display their content on the X server through network
connections.</P><P>When enabled, the X server listens on a port 6000 plus the
display number. Since network traffic is transferred unencrypted and therefore
subject to network sniffing, and since the port held open by the X server
offers attack options, the secure setting is to disable it.</P><P>To display X
Window clients across a network, we recommend the use of secure shell (<EM>ssh</EM>), which allows the X Window clients to connect to the X server through the encrypted ssh connection.</P>
<P>Klien Jendela X Window, mis. Program yang membuka jendela pada layar Anda,
terhubung ke peladen X yang berjalan pada mesin fisik. Program juga dapat berjalan pada
sistem yang berbeda dan menampilkan konten mereka di peladen X melalui koneksi
jaringan.</P><P>Bila diaktifkan, peladen X mendengarkan port 6000 plus nomor tampilan.
Karena lalu lintas jaringan yang ditransfer tidak terenkripsi dan oleh karena itu tunduk pada
sniffing jaringan, dan karena port yang dibuka oleh peladen X menawarkan pilihan serangan,
pengaturan amannya adalah untuk menonaktifkannya.
</P><P>Untuk menampilkan klien Jendela X
di seluruh jaringan, kami merekomendasikan penggunaan shell aman (<EM>ssh</EM>), yang memungkinkan klien Jendela X terhubung ke peladen X melalui koneksi ssh yang terenkripsi.</P>
<P>The email delivery subsystem is always started. However, it does not expose
itself outside the system by default, since it does not listen on the SMTP network port 25.</P><P>If you do not deliver emails to your system through the SMTP protocol, then disable this option.</P>
<P>Subsistem pengiriman surel selalu dimulai. Namun, itu tidak mengekspos
dirinya sendiri di luar sistem secara bawaan, karena tidak mendengarkan pada port jaringan SMTP 25</P><P>Jika Anda tidak mengirimkan surel ke sistem Anda melalui protokol SMTP, maka nonaktifkan opsi ini.</P>
<P>If a package containing a service that is currently running is being
updated, the service is restarted after the files in the package have been
installed.</P><P>This makes sense in most cases, and it is safe to do,
considering that many services either need their binaries or configuration
files accessible in the file system. Otherwise these services would continue
to run until the services are stopped, e.g. running daemons are
killed.</P><P>This setting should only be changed if there is a specific
reason to do so.</P>
<P>Jika paket yang berisi layanan yang sedang berjalan sedang
diperbarui, layanan akan dimulai ulang setelah berkas dalam paket
terpasang.</P><P>Ini masuk akal dalam banyak kasus, dan aman untuk dilakukan,
mengingat banyak layanan memerlukan binari atau konfigurasi yang dapat diakses
di sistem berkas. Jika tidak, layanan ini akan terus berjalan sampai layanan dihentikan, mis.
menjalankan daemon yang dibunuh.</P><P>Pengaturan ini hanya boleh diubah jika ada alasan
khusus untuk melakukannya.</P>
<P>If a package containing a service that is currently running is being
uninstalled, the service is stopped before the files of the package are
removed.</P><P>This makes sense in most cases, and it is safe to do,
considering that many services either need their binaries or configuration
files accessible in the file system. Otherwise these services would continue
to run until they are stopped, e.g. running daemons are
killed.</P><P>This setting should only be changed if there is a specific
reason to do so.</P>
<P>Jika paket yang berisi layanan yang saat ini berjalan sedang
dihapus, layanan dihentikan sebelum berkas paket
dihapus.</P><P>Ini masuk akal dalam banyak kasus, dan ini aman dilakukan.
Mengingat banyak layanan memerlukan binari atau berkas konfigurasi yang dapat diakses
di sistem berkas. Jika tidak, layanan ini akan terus berjalan sampai dihentikan, mis.
menjalankan daemon yang dibunuh.</P><P>Pengaturan ini hanya boleh diubah jika ada alasan
khusus untuk melakukannya.</P>
<P>A system can be overwhelmed with numerous connection attempts so that the system runs out of memory, leading to a Denial of Service (DoS) vulnerability.</P><P>The use of syncookies is a method that can help in such situations. But in configurations with a very large number of legitimate connection attempts from one source, the <EM>Enabled</EM> setting can cause problems with denied TCP connections under high load.</P><P>Still, for most environments, syncookies are the first line of defense against SYN flood DoS attacks, so the secure setting is <EM>Enabled</EM>.</P>
<P>Sebuah sistem dapat terbebani dengan banyak upaya koneksi sehingga sistem kehabisan memori, menyebabkan kerentanan Denial of Service (DoS).</P><P>Penggunaan syncookies adalah metode yang dapat membantu dalam situasi seperti itu. Tetapi dalam konfigurasi dengan sejumlah besar upaya koneksi yang sah dari satu sumber, pengaturan yang <EM>Diaktifkan</EM> dapat menyebabkan masalah dengan koneksi TCP yang ditolak di bawah beban tinggi.</P><P>Namun, untuk sebagian besar lingkungan, syncookies adalah garis pertahanan pertama melawan serangan SYN flood DoS, jadi pengaturan amannya adalah <EM>Diaktifkan</EM>.</P>
<P>IP forwarding means to pass on network packets that have been received, but that are not destined for one of the system's configured network interfaces, e.g. network interface addresses.</P><P>If a system forwards network traffic on ISO/OSI layer 3, it is called a router. If you do not need that routing functionality, then disable this option.</P>
<P>IP forwarding berarti meneruskan paket jaringan yang telah diterima, namun tidak ditujukan untuk salah satu antarmuka jaringan yang dikonfigurasi oleh sistem, mis. alamat antarmuka jaringan.</P><P>Jika sistem meneruskan lalu lintas jaringan pada layer ISO/OSI 3, maka disebut router. Jika Anda tidak memerlukan fungsi routing itu, maka nonaktifkan opsi ini.</P>
<P>This setting applies to <EM>IPv4</EM> only.</P>
<P> Pengaturan ini hanya berlaku untuk <EM>IPv4</EM>.</P>
<P>This setting applies to <EM>IPv6</EM> only.</P>
<P> Pengaturan ini hanya berlaku untuk <EM>IPv6</EM>.</P>
<P>Magic SysRq Keys enable some control over the system even if it crashes (e.g. during kernel debugging) or if the system does not respond.</P>
<P>Tombol Magic SysRq mengaktifkan beberapa kontrol atas sistem bahkan jika macet (misal saat awakutu kernel) atau jika sistem tidak merespons.</P>
<P>There are predefined file permissions in /etc/permissions.* files. The most restrictive file permissions are defined 'secure' or 'paranoid' file.</P>
<P>Ada hak akses berkas yang telah ditentukan di berkas /etc/permissions.*. Izin berkas yang paling ketat didefinisikan sebagai berkas 'aman' atau 'paranoid'.</P>
<P>Basic system services must be enabled to provide system consistency and to run the security-related services.</P>
<P>Layanan sistem dasar harus diaktifkan untuk memberikan konsistensi sistem dan menjalankan layanan terkait keamanan.</P>

Loading…

User avatar cho2

Translation uploaded

  1. yast-security
  2. master
  3. Indonesian
<P>A display manager provides a graphical login screen and can be accessed
across the network by an X server running on another system if so
configured.</P><P>The windows that are being displayed would then transmit
their data across the network. If that network is not fully trusted, then the
network traffic can be eavesdropped by an attacker, gaining access not only to
the graphical content of the display, but also to usernames and passwords that
are being used.</P><P>If you do not need <EM>XDMCP</EM> for remote graphical
logins, then disable this option.</P>
<P>Pengelola tampilan menyediakan layar log masuk grafis dan dapat diakses di
seluruh jaringan oleh serverpeladen X yang berjalan pada sistem lain jika dikonfigurasi dengan
benar.</P><P>Jendela yang dipajang kemudian akan mengirimkan data mereka ke seluruh
jaringan. Jika jaringan itu tidak sepenuhnya dipercaya, maka lalu lintas jaringan dapat diperbarui
oleh penyerang, mendapatkan akses tidak hanya ke konten grafis layar, tetapi juga untuk nama
pengguna dan kata kunci yang sedang digunakan.</P> <P> Jika Anda tidak memerlukan <EM>XDMCP</EM>
untuk log masuk grafis jauh, nonaktifkan opsi ini.</P>
6 years ago
User avatar cho2

Translation uploaded

  1. yast-security
  2. master
  3. Indonesian
<P>A display manager provides a graphical login screen and can be accessed
across the network by an X server running on another system if so
configured.</P><P>The windows that are being displayed would then transmit
their data across the network. If that network is not fully trusted, then the
network traffic can be eavesdropped by an attacker, gaining access not only to
the graphical content of the display, but also to usernames and passwords that
are being used.</P><P>If you do not need <EM>XDMCP</EM> for remote graphical
logins, then disable this option.</P>
<P>Pengelola tampilan menyediakan layar log masuk grafis dan dapat diakses di
seluruh jaringan oleh server X yang berjalan pada sistem lain jika dikonfigurasi dengan
benar.</P><P>Jendela yang dipajang kemudian akan mengirimkan data mereka ke seluruh
jaringan. Jika jaringan itu tidak sepenuhnya dipercaya, maka lalu lintas jaringan dapat diperbarui
oleh penyerang, mendapatkan akses tidak hanya ke konten grafis layar, tetapi juga untuk nama
pengguna dan kata kunci yang sedang digunakan.</P> <P> Jika Anda tidak memerlukan <EM>XDMCP</EM>
untuk log masuk grafis jauh, nonaktifkan opsi ini.</P>
6 years ago
Browse all string changes

Things to check

Mismatching line breaks

Number of new lines in translation does not match source

Reset

Glossary

English Indonesian
No related strings found in the glossary.

String information

Source string location
src/include/security/helps.rb:267
String age
7 years ago
Last updated
3 weeks ago
Source string age
7 years ago
Translation file
po/security/id.po, string 101